harianpalu.com ,Morowali – Ratusan warga Desa Ambunu yang tergabung dalam koalisi masyarakat sipil, Forum Ambunu Bersatu (FORBES), melakukan aksi demonstrasi pada Rabu (11/07/2024), menuntut agar Pemerintah Daerah Morowali bertanggung jawab atas Memorandum of Understanding (MoU) sepihak yang dianggap merugikan masyarakat Ambunu.
Aksi ini dimulai di depan Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Morowali, namun sempat terjadi ketegangan ketika Satpol PP berkeras menutup pintu masuk. Tidak gentar, massa aksi berhasil menjebol pagar dan memasuki Rujab Bupati.
Setelah beberapa saat, Penjabat Harian (PLH) Bupati Morowali, Yusman Mahbud, menemui massa aksi dan mengajak mereka berdialog di aula pertemuan Rujab.
Ramadan, selaku Koordinator Lapangan (Korlap), dengan tegas menyatakan, "Kami hadir untuk segera mencari solusi dengan tuntutan: Buka dan Batalkan MoU yang merugikan masyarakat Ambunu serta kembalikan status jalan tani Ambunu sebagai aset Desa Ambunu."
Menanggapi tuntutan tersebut, Yusman menyatakan bahwa dirinya siap menyelesaikan permasalahan ini melalui Forum Rapat Dengar Pendapat (RDP). Sebelumnya, jadwal RDP sudah dua kali ditunda akibat ketidaksiapan Pemda.
Setelah pertemuan di Rujab Bupati, massa aksi bergerak menuju kantor DPRD Morowali. Mereka mengepung kantor tersebut dan mendesak agar RDP segera dijadwalkan. Ketidakhadiran seluruh pimpinan dan anggota DPRD yang sedang ada kegiatan di luar daerah membuat massa semakin geram. Mereka mendesak agar undangan resmi RDP dikeluarkan untuk digelar pada Senin depan. Jika tidak, FORBES mengancam akan menduduki dan menginap di kantor DPRD.
Akhirnya, atas koordinasi dengan Kepala Bagian Persidangan, Dr. Wahyu, undangan resmi RDP berhasil dibuat dan diserahkan kepada Korlap FORBES. RDP dijadwalkan akan dilaksanakan pada Senin, 15 Juli 2024.(Tim)