harianpalu.com ,Morowali Utara - Pemerintah Kabupaten Morowali Utara kembali menggelar kegiatan Buka Desa (Bupati Berkantor di Desa) untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
Buka Desa perdana di tahun 2024 ini dilaksanakan di Desa Mayumba, Kecamatan Mori Utara, Kamis (29/2/2024).
Bupati Morut Delis Julkarson Hehi bersama Ketua TP PKK Morut Febriyanthi Hongkiriwang serta para pimpinan OPD (Organisasi Pimpinan Daerah), menghadiri kegiatan yang berlangsung sehari penuh.
Bahkan, beberapa instansi yang terkait pelayanan publik seperti Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Morowali Utara sudah melakukan pelayanan sejak sehari sebelumnya.
Dalam pengarahannya di sela-sela kegiatan Buka Desa yang berlangsung di Balai Desa Mayumba, Bupati Delis memaparkan berbagai inovasi yang dilakukan Pemda untuk membantu masyarakat.
Berbagai program yang disebutnya sebagai inovasi pro-rakyat, diberikan kepada masyarakat sejak lahir hingga meninggal dunia. Dan semua itu dilakukan tanpa memungut biaya sedikit pun alias gratis.
"Ini semua kita lakukan sebagai bentuk perhatian dan pengabdian kepada seluruh masyarakat," jelas Bupati Delis.
Berbagai inovasi itu di antaranya program Sabit (Satu Lahir, Lima Terbit). Seorang anak yang baru lahir langsung terima lima dokumen kependudukan yakni Akte Kelahiran, Kartu Keluarga, Kartu Identitas Anak, Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Surat Jaminan Pelayanan Kesehatan.
Selain itu, sekolah dari SD sampai SMP semuanya gratis. Uang komite sekolah ditanggung Pemda Morut. Tak ada lagi pungutan untuk para murid. Sedangkan untuk SMA atau sederajat merupakan kewenangan provinsi.
Selanjutnya, semua mahasiswa dari Morut diberi beasiswa sebesar Rp 3 juta. Sedangkan bagi yang tidak kuliah pemda melalui Dinas Tenaga Kerja membuka pelatihan (kursus) sebagai bekal untuk melamar kerja.
Khusus di desa, selain dana ADD dan Dana Desa, Pemda Morut mengucurkan dana Rp 300 juta per desa melalui program BKK (Bantuan Keuangan Khusus). Bantuan tersebut sebagai modal usaha untuk kelompok pemuda, kelompok ibu-ibu serta kelompok tani/nelayan.
"Program lainnya yang sudah berjalan adalah kepesertaan BPJS Kesehatan secara gratis, insentif untuk pada imam, pendeta dan pemangku, serta BPJS Ketenagakerjaan untuk perangkat desa, tokoh adat, serta berbagai program menarik lainnya," jelasnya.
Menurut Delis, berbagai program ini sebagai bukti keberpihakan pemerintah daerah kepada masyarakat.
"Ini bukan soal berapa besarnya APBD Morut tetapi bukti kepedulian dan keberpihakan Pemda kepada masyarakat," ujarnya.
Sebagai perbandingan, lanjut bupati, banyak kabupaten/kota di Indonesia yang APBD-nya jauh lebih besar dari Morut namun tidak melakukan kegiatan pro-rakyat seperti yang dilakukan Pemda Morut selama ini.
Khusus tentang pelaksanaan kegiatan Buka Desa ini, Bupati Delis mengungkapkan kalau biasanya masyarakat dari desa yang ke kabupaten untuk berurusan, maka melalui kegiatan ini para kepala dinas/kepala badan bersama stafnya yang datang membuka pelayanan umum.
Pada acara Buka Desa tersebut, Bupati Delis didampingi Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Morowali Gazali menyerahkan uang santunan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp 42 juta kepada ahli waris almarhum J. Pamota, salah seorang perangkat desa Maralee, Kecamatan Petasia Barat. (Red)